Ribuan Injil impor ditahan pihak berwenang Malaysia karena menggunakan Allah untuk menyebut Tuhan
Sejumlah pemuka agama Kristen di Malaysia mengatakan 5.000 Injil yang telah dibubuhi stempel Depdagri akan disimpan sebagai "benda musium" untuk mengingatkan akan persoalan yang dialami oleh warga Kristen.
Masyarakat Injil Malaysia, yang mengimpor dan menyalurkan Alkitab, mengatakan telah mengambil sebagian dari 5.000 Injil yang sebelumnya ditahan dan kemudian dibubuhi stempel kementerian dalam negeri .
Namun karena telah dibubuhi stempel sehingga dianggap telah ternodai, Alkitab itu "tidak bisa dijual kepada orang Kristen".
"Sebaliknya, Injil-injil itu akan disimpan sebagai benda musium dan sebagai warisan bagi Gereja Kristen di Malaysia," kata Sekjen Masyarakat Injil Malaysia, Simon Wong.
Sejumlah pemuka agama Kristen di Malaysia mengatakan 5.000 Injil yang telah dibubuhi stempel Depdagri akan disimpan sebagai "benda musium" untuk mengingatkan akan persoalan yang dialami oleh warga Kristen.
Masyarakat Injil Malaysia, yang mengimpor dan menyalurkan Alkitab, mengatakan telah mengambil sebagian dari 5.000 Injil yang sebelumnya ditahan dan kemudian dibubuhi stempel kementerian dalam negeri .
Namun karena telah dibubuhi stempel sehingga dianggap telah ternodai, Alkitab itu "tidak bisa dijual kepada orang Kristen".
"Sebaliknya, Injil-injil itu akan disimpan sebagai benda musium dan sebagai warisan bagi Gereja Kristen di Malaysia," kata Sekjen Masyarakat Injil Malaysia, Simon Wong.
Solusi
Sengketa ini terjadi karena Injil impor mengggunakan kata Allah untuk merujuk Tuhan dan pemerintah berpandangan kata itu hanya boleh digunakan oleh agama Islam.
Pemerintah melarang penggunaan kata Allah di semua naskah tertulis non-Muslim. Oleh karena itu, pihak bea dan cukai menahan ribuan Injil impor dan baru melepaskan Injil-injil tersebut awal bulan ini setelah berbagai pemuka agama Kristen menyatakan kemarahan atas tindakan pemerintah.
Akan tetapi sejumlah pemuka agama Kristen berang mendapati Injil-injil itu telah dibubuhi stempel dan nomer seri departemen dalam negeri Malaysia dengan bunyi "Hanya untuk Orang Kristen Saja". Mereka menyamakan tindakan yang diambil pemerintah sama dengan penodaan.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein menyerukan kepada kelompok-kelompok Kristen untuk bersikap "adil dan masuk akal".
"Saya harap mereka bisa mencapai solusi yang adil dan masuk akal," katanya.
Pemerintah melarang penggunaan kata Allah di semua naskah tertulis non-Muslim. Oleh karena itu, pihak bea dan cukai menahan ribuan Injil impor dan baru melepaskan Injil-injil tersebut awal bulan ini setelah berbagai pemuka agama Kristen menyatakan kemarahan atas tindakan pemerintah.
Akan tetapi sejumlah pemuka agama Kristen berang mendapati Injil-injil itu telah dibubuhi stempel dan nomer seri departemen dalam negeri Malaysia dengan bunyi "Hanya untuk Orang Kristen Saja". Mereka menyamakan tindakan yang diambil pemerintah sama dengan penodaan.
Menteri Dalam Negeri Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Hussein menyerukan kepada kelompok-kelompok Kristen untuk bersikap "adil dan masuk akal".
"Saya harap mereka bisa mencapai solusi yang adil dan masuk akal," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar